26.9.08

kisah kata

puisi
tak bukan tak lain
untaian kata-kata
menyambung indah
melantukan irama

hai kawan,
nikmati karya-karya ini
serapi makna-makna tersiratnya
lalu terbuailah dalam imajinasi
gambaran batin yang terlukis

24.9.08

kisah ketidakberdayaan

lemah terkulai
jiwaku rontok
pikiranku menerawang tinggi
aku terpojok

kanan dan kiri
serangan menderu
tak kuasa menahan diri
sesaat ku ragu

adakah peduli di hatiMu?
adakah kasih di mataMu?
lihatlah aku didera!
dengarlah aku dicemooh!

tolong aku...

23.9.08

kisah kenangan

kegagalan masa lalu
kejayaan yang silam
jerih payah perjalanan hidup
sukacita perjuangan cinta
air mata penderitaan
gegap gempita perayaan kemenangan
semua terekam dalam kenangan
jadikanku manusia sekarang

22.9.08

kisah penantian

hari berganti kembali
harapan baru terbuka
menanti datangnya pagi
aku menunggu turunnya hujan

detik terasa seperti menit
menit terasa seperti jam
waktu tak pernah selambat ini
duduk diam tak pernah selelah ini

21.9.08

kisah pengharapan

sekali lagi kubuka tumpukan kertas itu
mencari sesuatu yang mungkin menentu
halaman demi halamannya ketelusuri
menemukan titik dalam lugasnya garis-garis

saat ini kuberjalan dalam gelap
tidak tahu arah tujuan
tetap kupegang pelita harapan
berjalan tertatih ke tempat perjanjian

19.9.08

kisah pencarian

tak kenal menyerah
ku mencari sebuah jawaban
kutelusuri kitab firmanNya
kepelajari tanda-tanda penampakan
kuamati gelagat perkara-perkara

namun,
nihil
setitik arah pun tak kuraih

18.9.08

kisah persahabatan

sendirian
menatap kerumunan berlalu-lalang
saling bertaut satu sama lain
suatu ritme di dalam keramaian nada

sendirian
kubaca bibir orang-orang bergerak berirama
tanpa suara hilang ditelan kesunyian
bagai kabut lenyap ditelan matahari

tak kusangka
seseorang terus berada di sampingku
sabar menunggu aku menyadari
terdiam seribu bahasa menanti

Ia tersenyum
aku tersadar dari lamunanku
ya, aku tidak sendirian
aku meliki seorang Sahabat

17.9.08

kisah sebuah janji

ya,
aku ingat akan kata-kata itu
ungkapan kasih di masa lalu
kenaifan yang termakan usia

aku yang terbagi
kebodohan manusia dalam perantauan
kegagalan menjaga kepenuhan hati
hingga akhir ingkar menanti

16.9.08

da capo

akankah terus begini?
aku lelah akan semuanya!
akankah kuterus berpaling pada kegelapan yang dingin?
bukankah kutahu pasti siapa diri?
biji mata Sahabat sejati?

ada apa denganku?
apakah aku puas dengan semuanya?
tidak! sekalipun tidak!
hatiku tercabik-cabik luka
rohku terdiam menangisinya

berserah padaMu
itu rinduku
bergantung padaMu
itu teriakan jiwaku
terus ajari aku
itu inginku

biarlah Kau mengisi pikiran
buat kuterkagum akan kasih karunia
buat kuterheran akan kesetiaan
buat kuterkulai dalam keindahan
buat kuterbang dalam kemenangan

15.9.08

kisah kedua

kucoba membuka buku itu
kutelusuri sepatah dua patah katanya
tertegun melihat jumlahnya
satu diulang dengan makna serupa
semua mengatakan Allah

kubaca kalimat demi kalimatnya
layaknya ciptaan mencoba mengerti Sang Pencipta
apa daya hikmat manusia
kudicemooh oleh tulisan-tulisanNya
sebuah percobaan tanpa kehausan



kisah perjuangan

"cinta itu tidak buta,
manusia memilih untuk tidak melihat"

kumelihat titik cerah
sebuah awal dari sebuah akhir
biarlah ini menjadi kisah
perjuangan di masa dini

14.9.08

awal dari kisah terindah

lelah sudah aku jalani
pertemanan yang seharusnya abadi
"apakah ini sebuah kesalahan?"
"lalu, siapa Tuhan?"

sakit aku lewati ini
air mata tak kunjung berhenti
"inikah karma?"
"pantaskah ini semua kuterima?"

...

12.9.08

kisah pertama

tak kenal Sang Surya
kulalui hidup tanpa arah tujuan
torehan pilihan tak berarti
tanpa mengerti hati sendiri...

awal musim tak berkesudahan
sebutir pasir gelap tanpa harapan